Seperti halnya dalam pertunjukan
mempunyai tujuan bahwa pertujukan harus dapat memberikan efek kepada
penonton. Begitu juga halnya dengan sistem pembelajaran mempunyai tujuan
terjadi perubahan pengetahuan, ketrampilan dan sikap.. Sasaran dalam
kegiatan ini adalah siswa. Pembelajaan dapat tercapainya tujuan ditandai
dengan aktiftas belajar secara alami. Berkomunikasi dan memberikan para
pelajar kesempatan untuk mempraktekkan kemampuan atau mengembangkan
pengetahuan mereka dengan memanfaatkan komponen – komponen sistem
pembelajaran yang meliputi metode, media dan bahkan alat-alat
pembelajaran serta lingkungan. Diskusi kelompok, simulasi, game, bermain
peran, discovery, demonstrasi, drill, pemecahan masalah, presentasi,
demontrasi, drill adalah metode yang digunakan untuk mengarahkan
keaktifan belajar. Konferensi panel, debat dan belajar kelompok.
Metode yang digunakan dalam sistem
pembelajaran-pembelajaran ini memerlukan media sebagai alat bantu
seperti komputer, telepon, televisi. Media – media tersebut membutuhkan
pula perangkat lainnya seperti CD, DVD, papan buletin kaset, buku.
Selain itu diperlukan waktu, diperlukan lingkungan sebagai fasilitas
berlangsungnya pembelajaran seperti kelas, laboratorium, perpustakaan,
aula, rumah dll. Dari semua komponen di atas yang paling penting adalah
komponen manusia yaitu guru, pelatih, pembimbing yang meliputi figure
personel.
Belajar Kelompok Berbasis Komputer
Komputer dapat mengurangi adanya
rintangan pola fikir siswa. Melalui pembelajaran kelompok berbasis
komputer siswa dapat diberi tugas untuk mempresentasikan dan
menginformasikan materi pelajaran, meneliti dan menanggapi, mengatur dan
menyelesaikan permasalah yang dihadapi. Pada pembelajaran ini siswa
yang lebih mengenali perangkat komputer menjadi tempat ketergantungan
siswa yang lain. Pada kegiatan ini terjadi sikap saling menyatukan
informasi antara satu dengan yang lainnya. Setiap anggota kelompok
berhadapan dengan permasalahan yang harus dilakukan dengan saling
membantu antar anggota kelompok secara kompak. Dari hasil kerja kelompok
ini menjadi keputusan yang termuat dalam file menjadi suatu hasil
diskusi. Program ini dapat dilakukan menjadi kegiatan diskusi kelompok
seperti kelas tradisional. Guru dapat memimpin didiskusi kelompok
seperti dalam penciptaan Tom Snyder yang merancang untuk pengambilan
keputusan dan diskusi dalam kelas dengan hanya menggunakan satu
komputer.
Pembelajaran Berbasis On Line
Pembelajaran melalui internet dapat
dilakukan siswa untuk membuat laporan. Siswa dapat melakukan kegiatan
ini sendiri atau dapat meminta bantuan orang lain. Pada kegiatan isiswa
dapat berbagi tanggung jawab untuk menyelesaikan suatu proyek. Sebagai
contoh (http// www. Thinkquest) memberikan kesempatan kepada guru dan
siswa secara bersama-sama untuk belajar. Guru dan siswa membuka jaringan
dengan materi yang disesuaikan dengan pembelajaran.. Keuntungan dalam
program ini melibatkan peserta dari seluruh permukaan bumi berperan
untuk mensukseskan program pembelajaran on line.
Game
Game adalah bentuk permainan yang
diadopsi guru dalam kegiatan pembelajaran. Pemanfaatan game sebagai
metode pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan materi
pembelajaran. Game disajikan sebagai alat yang dapat dinikmati dan
mengasyikkan setiap orang.
Game dapat mengembangkan sikap kerja
sama, membangun sikap kepemimpinan dan sosial. Game dapat digunakan
untuk mencari fakta, menambah kosa kata, kerampilan pemecahan masalah.
Kebanyakan pada game mengembangkan aktifitas sosial terutama dalam
kegiatan kelompok. Game tidak harus berlangsung dalam konteks yang
realistis.
Simulasi
Sebuah simulasi adalah suatu abstraksi
atau penyederhanaan beberapa situasi kehidupan nyata atau proses. Dalam
simulasi, peserta biasanya memainkan peran yang melibatkan mereka dalam
interaksi dengan orang lain dengan unsur-unsur lingkungan simulasi.
Simulasi Manajemen bisnis , misalnya, mungkin menempatkan peserta ke
dalam peran manajer produksi dari sebuah mitos korporasi, menyediakan
statistik tentang kondisi bisnis, dan mengarahkan mereka untuk
menegosiasikan kontrak kerja baru dengan serikat tim tawar-menawar.
Bermain Peran ( Role Playing )
Permainan peran mengacu pada jenis
simulasi di mana fitur dominan relatif terbuka interaksi di antara
orang-orang. Pada intinya, sebuah permainan peran meminta seseorang
untuk membayangkan bahwa dia adalah orang lain kemudian berperilaku
sebagai orang lain akan cara situasi tampaknya diperlukan permintaan.
Tujuannya adalah untuk belajar sesuatu tentang jenis orang lain atau
tentang dinamika situasi yang asing. penjelasannya peranannya dapat
sangat umum, meninggalkan peserta lintang besar. Tujuan dalam banyak
kasus ini adalah untuk memungkinkan sifat-sifat orang itu sendiri muncul
sehingga mereka dapat didiskusikan dan mungkin diubah. Dalam simulasi
lainnya, seperti sejarah rekreasi, peran sangat rinci dijelaskan untuk
memproyeksikan realitas kehidupan di masa itu.
SIMULASI GAMES
Simulasi game ini menggabungkan atribut
dari simulasi (bermain peran, model realitas) dengan permainan
attributers (berjuang ke arah tujuan, aturan-aturan tertentu.) Seperti
simulasi, itu mungkin relatif tinggi atau rendah dalam pemodelan
realitas. Seperti permainan, hal itu mungkin atau mungkin tidak berarti
kompetisi.
(sumber: e_learning dbe3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar