Rabu, 11 Januari 2012

Metode Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

 Seperti halnya dalam pertunjukan mempunyai tujuan bahwa pertujukan harus dapat memberikan efek kepada penonton. Begitu juga halnya dengan sistem pembelajaran mempunyai tujuan terjadi perubahan pengetahuan, ketrampilan dan sikap.. Sasaran dalam kegiatan ini adalah siswa. Pembelajaan dapat tercapainya tujuan ditandai dengan aktiftas belajar secara alami. Berkomunikasi dan memberikan para pelajar kesempatan untuk mempraktekkan kemampuan atau mengembangkan pengetahuan mereka dengan memanfaatkan komponen – komponen sistem pembelajaran yang meliputi metode, media dan bahkan alat-alat pembelajaran serta lingkungan. Diskusi kelompok, simulasi, game, bermain peran, discovery, demonstrasi, drill, pemecahan masalah, presentasi, demontrasi, drill adalah metode yang digunakan untuk mengarahkan keaktifan belajar. Konferensi panel, debat dan belajar kelompok.
 Metode yang digunakan dalam sistem pembelajaran-pembelajaran ini memerlukan media sebagai alat bantu seperti komputer, telepon, televisi. Media – media tersebut membutuhkan pula perangkat lainnya seperti CD, DVD, papan buletin kaset, buku. Selain itu diperlukan waktu, diperlukan lingkungan sebagai fasilitas berlangsungnya pembelajaran seperti kelas, laboratorium, perpustakaan, aula, rumah dll. Dari semua komponen di atas yang paling penting adalah komponen manusia yaitu guru, pelatih, pembimbing yang meliputi figure personel.
Belajar Kelompok Berbasis Komputer
Komputer dapat mengurangi adanya rintangan pola fikir siswa. Melalui pembelajaran kelompok berbasis komputer siswa dapat diberi tugas untuk mempresentasikan dan menginformasikan materi pelajaran, meneliti dan menanggapi, mengatur dan menyelesaikan permasalah yang dihadapi. Pada pembelajaran ini siswa yang lebih mengenali perangkat komputer menjadi tempat ketergantungan siswa yang lain. Pada kegiatan ini terjadi sikap saling menyatukan informasi antara satu dengan yang lainnya. Setiap anggota kelompok berhadapan dengan permasalahan yang harus dilakukan dengan saling membantu antar anggota kelompok secara kompak. Dari hasil kerja kelompok ini menjadi keputusan yang termuat dalam file menjadi suatu hasil diskusi. Program ini dapat dilakukan menjadi kegiatan diskusi kelompok seperti kelas tradisional. Guru dapat memimpin didiskusi kelompok seperti dalam penciptaan Tom Snyder yang merancang untuk pengambilan keputusan dan diskusi dalam kelas dengan hanya menggunakan satu komputer.
Pembelajaran Berbasis On Line
 Pembelajaran melalui internet dapat dilakukan siswa untuk membuat laporan. Siswa dapat melakukan kegiatan ini sendiri atau dapat meminta bantuan orang lain. Pada kegiatan isiswa dapat berbagi tanggung jawab untuk menyelesaikan suatu proyek. Sebagai contoh (http// www. Thinkquest) memberikan kesempatan kepada guru dan siswa secara bersama-sama untuk belajar. Guru dan siswa membuka jaringan dengan materi yang disesuaikan dengan pembelajaran.. Keuntungan dalam program ini melibatkan peserta dari seluruh permukaan bumi berperan untuk mensukseskan program pembelajaran on line.
Game
Game adalah bentuk permainan yang diadopsi guru dalam kegiatan pembelajaran. Pemanfaatan game sebagai metode pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan materi pembelajaran. Game disajikan sebagai alat yang dapat dinikmati dan mengasyikkan setiap orang.
 Game dapat mengembangkan sikap kerja sama, membangun sikap kepemimpinan dan sosial. Game dapat digunakan untuk mencari fakta, menambah kosa kata, kerampilan pemecahan masalah. Kebanyakan pada game mengembangkan aktifitas sosial terutama dalam kegiatan kelompok. Game tidak harus berlangsung dalam konteks yang realistis.
 Simulasi
 Sebuah simulasi adalah suatu abstraksi atau penyederhanaan beberapa situasi kehidupan nyata atau proses. Dalam simulasi, peserta biasanya memainkan peran yang melibatkan mereka dalam interaksi dengan orang lain dengan unsur-unsur lingkungan simulasi. Simulasi Manajemen bisnis , misalnya, mungkin menempatkan peserta ke dalam peran manajer produksi dari sebuah mitos korporasi, menyediakan statistik tentang kondisi bisnis, dan mengarahkan mereka untuk menegosiasikan kontrak kerja baru dengan serikat tim tawar-menawar.
Bermain Peran ( Role Playing )
Permainan peran mengacu pada jenis simulasi di mana fitur dominan relatif terbuka interaksi di antara orang-orang. Pada intinya, sebuah permainan peran meminta seseorang untuk membayangkan bahwa dia adalah orang lain kemudian berperilaku sebagai orang lain akan cara situasi tampaknya diperlukan permintaan. Tujuannya adalah untuk belajar sesuatu tentang jenis orang lain atau tentang dinamika situasi yang asing. penjelasannya peranannya dapat sangat umum, meninggalkan peserta lintang besar. Tujuan dalam banyak kasus ini adalah untuk memungkinkan sifat-sifat orang itu sendiri muncul sehingga mereka dapat didiskusikan dan mungkin diubah. Dalam simulasi lainnya, seperti sejarah rekreasi, peran sangat rinci dijelaskan untuk memproyeksikan realitas kehidupan di masa itu.
SIMULASI GAMES
Simulasi game ini menggabungkan atribut dari simulasi (bermain peran, model realitas) dengan permainan attributers (berjuang ke arah tujuan, aturan-aturan tertentu.) Seperti simulasi, itu mungkin relatif tinggi atau rendah dalam pemodelan realitas. Seperti permainan, hal itu mungkin atau mungkin tidak berarti kompetisi.
(sumber: e_learning dbe3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar